“Beli dong tiketnya…”
Seorang teman yang ingin menonton Efek Rumah Kaca mendesak saya untuk membeli tiket sambil menunjukkan sebuah poster di instagram. Sebuah show dengan tajuk ‘Tiba-Tiba Suddenly: Rekaman Efek Rumah Kaca secara mendadak- sesuai namanya- diumumkan oleh Ruru Radio, sebuah radio kontemporer tanpa gelombang. Singkat cerita, atas bantuan seorang teman, saya berhasil mendapat 3 tiket seharga masing-masing 50 ribu rupiah itu di tangan.

Bagi panggung musik indie, Efek Rumah Kaca adalah sebuah nama penyedot masa. Meski kerap kali menggelar konser ataupun acara dadakan, bisa dipastikan penikmat musik mereka merapat dengan segera. Apalagi, beberapa tahun terakhir sang vokalis, Cholil kerap bolak-balik Amerika-Indonesia, membuat penggemar sangat menantikan formasi lengkap mereka. Malam itu, Selasa (29/01) efek rumah kaca menggelar sebuah sesi khusus di ballrom Kuningan City. Pada hari H mereka masih menjual sisa tiket yang dengan cepat diburu oleh para penggemar. Antrean muda-mudi mengular sejak sebelum loket dibuka, semuanya demi melihat band idola.

Tiba-Tiba Suddenly Rekaman: Efek Rumah Kaca mengusung konsep yang berbeda, di mana mereka meminta para penonton bernyanyi untuk direkam dalam sebuah album live, dan setiap penonton yang membeli tiket namanya akan tercatat di sampul album. Sebuah konsep seru yang membuat para penggemar merasa sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan band itu, menjadi vokalis dadakan bersama sekitar 4000 orang lainnya, meski hanya semalam saja.
Acara malam itu dibuka oleh Adjis Doaibu dan Gilang Gombloh. Meski tampil rapi dengan jas, kelakuan caur mereka sudah tidak perlu diragukan. Celetukan-celetukan duet MC ini mengundang tawa yang pecah di awal acara. “Terima Kasih sudah datang disyukuran hari kedua Ahmad Dhani dipenjara…” ujar Adjis yang bikin saya ingin berteriak “bodo amat!” sambil ngakak.

Sebelum para personil Efek Rumah Kaca naik, sebuah video berisi celotehan Angan Senja (anak dari Cholil sang vokalis) diputarkan. Angan memang kerap kali menarik perhatian para penggemar Efek Rumah Kaca (ERK) karena sering ikut tampil di panggung, namun kali ini ia tak bisa hadir karena masih di Amerika bersama ibunya. Dalam video itu Angan memberikan fun fact mengenai lagu ‘Jalang’, sambil tak lupa meminta para penonton untuk mem-follow instagramnya. Tak lama sesi karaoke pun dimulai. Para personil ERK berpakaian putih-putih seperti koki. Cholil bercerita kemunculan ide live rekaman ini diawali karena setiap kali manggung suara Cholil tak terdengar jelas karena tertutup nyanyian massal. Maka kali ini ERK memberikan tempat bagi nyanyian massa itu untuk direkam sambil diiringi secara langsung oleh ERK dengan formasi lengkap. Layar besar di belakang panggung menampilkan lirik-lirik lagu mereka seperti ‘Mosi Tidak Percaya’, ‘Desember’, ‘Laki-Laki Pemalu’, dan lainnya. Tampilan layar membuat para penonton tak perlu menghapal lirik, yang sepertinya sih tidak terlalu berguna karena mereka sudah hapal di luar kepala semua lagu ERK.

Beberapa teman-teman dari musisi hingga instruktur yoga ikut hadir memimpin setiap lagunya, bertindak sebagai pemimpin paduan suara. Ada Najwa Shihab yang juga hadir dan bercerita mengenai awal mula pembuatan lagu ‘Seperti Rahim Ibu’ yang menjadi soundtrack dari program Mata Najwa, ada Danilla Riyadi yang hanya joget-joget saja sudah membuat histeris, Mondo Gascaro dengan setelan baju tradisional Jepang, dan deretan nama lainnya turut meramaikan acara malam itu. Para penonton bernyanyi dengan semangat, karena suara mereka direkam, dan akan dirilis dalam sebuah album. Tidak perlu merdu, asal bernyanyi dengan segenap hati, untuk tujuan menyenangkan hati.

Acara ini mungkin tidak terasa megah, tapi kesederhanaannya membuat para penonton pulang dengan sumringah. kita nantikan hasil rekaman malam itu dalam rilisan fisik. Terima kasih Efek Rumah kaca, atas kesempatan yang diberikan untuk kami menjadi vokalis walau hanya semalam.

Leave a Reply