Tenggelam Terlalu Dalam di Akuarium Osaka Kaiyukan

Saya enggak pernah menyangka, kunjungan saya ke salah satu akuarium terbaik di Jepang malah membuat saya enggak ingin ke akuarium lagi. Kisah ini terjadi pada musim gugur 2017, saat saya mendapat kesempatan menyambangi Jepang pertama kalinya, sendirian.

Akuarium Kaiyukan punya 15 tangki akuarium yang besar banget, dengan jenis-jenis ikan beragam, mulai dari ikan yang biasa saya lihat, sampai berbagai jenis ikan laut dalam. Akuarium ini menampilkan replika dari samudra pasifik, membuat habitat yang mirip dengan habitat asli ikan-ikan itu. Ada sebuah tangki akuarium dengan tinggi 9 meter dan panjang 34 meter berisi 5.400 ton air. Tangki bisa menampung whale shark, spesies ikan terbesar di dunia itu. Desain akuarium ini memang dibuat sangat menyenangkan untuk pengunjung, untuk menelusuri tangki terbesar itu saya harus menyusuri 4 lantai, hingga bisa melihat ke dasarnya.

Tak Ingin Pulang dari Desa Rubah di Jepang

Kabarnya, ratusan rubah lucu hidup liar di tempat itu dan musim dingin adalah saat paling tepat untuk mengunjungi mereka. Maka berbekal sedikit pengetahuan dari internet dan JR Pass untuk naik kereta cepat ke berbagai pelosok Jepang, saya meluncur ke Zao Fox Village di hari kedua saya menginjakkan kaki di Jepang pada Februari 2018.

Makan Apa Selama di Vietnam? (Pemberhentian I: Hanoi)

Saya mengunjungi 3 kota di Vietnam, yatu Hanoi, Nha Trang, dan Ho Chi Minh. Dari ketiga kota tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa Hanoi menjadi tempat terbaik untuk berburu makanan enak di Vietnam, bahkan kamu bisa mencoba berbagai hal di sebuah area turis bernama Old Quarter. Inilah hasil beburu makanan (termasuk camilan dan minuman) selama saya menginap 3 hari 2 malam di Hanoi.

Musik, Teman, Minuman, Mana yang Lebih Menyembuhkan?

"Saya Wataru.. Udah ditungguin dari se-jam yang lalu, takutnya kamu nyasar..." , ia bicara dengan bahasa Inggris berlogat Jepang, sambil menyodorkan tangan mengajak salaman. Mendadak muka saya berubah sumringah, dan saya pun menghembuskan napas lega. Tanpa saya sadari sudah 10 menit saya berdiri hanya 3 langkah dari Groovy Bar. Saya tidak melihat papan nama bar itu, karena berdiri terlalu dekat. Memang saat pergi sendirian kamu akan rentan melakukan hal-hal bodoh yang membuat malu diri sendiri.

Sendiri, Sepi, Berkontemplasi

Sendirian di Jepang juga gak terlalu menyebalkan, setidaknya kalau dibandingkan dengan sendirian di kota ini (Jakarta-Bekasi). Enggak ada yang memandangimu dari atas sampai bawah melihat penampilanmu, atau goda-godain saat Kamu lewat gang sendirian. Ada yang bilang orang Jepang itu enggak pedulian, mungkin kurang tepat. Kayaknya mereka cuma enggak mau ikut campur aja, tapi saat Kamu mendekati mereka untuk bertanya atau minta bantuan, mereka akan membantu dengan ramah, meski dengan kemampuan Bahasa Inggris yang terbatas.

Blog at WordPress.com.

Up ↑